Blog

Memotret Satwa Burung Di Alam Bebas

Memotret satwa liar bukanlah perkara mudah dalam hal ini satwa burung  jika tidak mengenal subyeknya dengan baik. Tak jauh berbeda dengan memotret pada umumnya membutuhkan waktu untuk mempelajari subyek yang akan diabadikan. Bagaimana mengenal subyek dengan baik tentu harus bisa mengakrabkan dan memulai membiasakan diri. Bagaimana memulainya? mudah, melakukan riset sederhana

Riset sederhana bisa dilakukan untuk memulai memotret satwa burung. Hal kecil ini bisa menjadi panduan untuk mengetahui bagaimana karakter dan sifat subyek yang akan diabadikan. Melakukan pengamatan baik itu menggunakan alat seperti teropong atau binokular maupun bisa pengamatan secara langsung bisa menjadi langkah awal untuk bisa dilakukan. Di mana jenis burung itu berada, di mana tempat favoritnya, tempat mencari makanannya sampai tempat burung tersebut tinggal, semuanya dapat dipelajari dengan melakukan sebuah pengamatan.

Pengamatan juga dapat mengetahui karakteristik pada jenis burung tertentu dan itu menjadi bekal dalam memberikan informasi yang bisa dikumpulkan sebagai catatan. Melakukan beberapa kali kunjungan dan bisa mendapatkan spot (titik lokasi) merupakan bagian dalam memulai memotret serta mendapatkan angle (sudut) terhadap jenis yang sudah ditentukan. Dari sekian proses tersebut diperlukan kesabaran, mengapa? Tidak semua jenis burung bisa diabadikan dengan mudah, ada yang sensitif terhadap kehadiran manusia, karena itu dibutuhkan kesabaran, menunggu sampai mendapatkan momen yang sesuai diinginkan

Mengenal subyek dengan baik melalui pengamatan, dan mendapatkan posisi dimana subyek tersebut berada, maka mulailah menyusun sebuah konsep. Konsep sangat dibutuhkan dalam membantu sesuai yang diinginkan serta mewujudkan hasil ke depannya salah satunya membuat produk output lainnya seperti, buku, poster, media kampanye atau bahkan yang lebih umum mempublikasikannya di sosial media. Setidaknya ada dua hal yang bisa menjadi landasan dasar untuk memulai memotret satwa burung. Pertama, dengan melakukan riset sederhana dan kedua membuat dan menyusun sebuah konsep. Karena keduanya memiliki peran untuk mewujudkan ide dari  konsep yang diinginkan.

Perkembangan pendokumentasian jenis-jenis burung selama kurang lebih 10 tahun kebelakang cukup masif, setidaknya sejak era digital kamera tumbuh. Berbagai komunitas hobi baik yang amatir dan profesional mulai melirik betapa menariknya memotret jenis burung di alam. Semoga pertumbuhan tersebut tidak berhenti pada sebuah foto saja, namun juga berupaya bagaimana mengembangkannya menjadi sebuah literasi atau bahan bacaan yang berisikan informasi tentang kekayaan alam burung-burung di Indonesia. Dengan begitu harapan terhadap khalayak di luar sana bisa lebih aware terhadap jenis-jenis burung di alam yang perlu dilindungi dan dijaga.

 

Tips dan Trik

Proses :

  • Melakukan riset sederhana yaitu observasi / pengamatan dengan subyek yang akan dipotret
  • Mencari titik/spot dimana subyek berada (lokasi favorit, tempat sumber mencari makanan, sampai dengan tempat tinggal)
  • Membutuhkan kesabaran untuk mengabadikan subyek dan harus rela menunggu

Teknis :

  • Bawalah kamera dan lensa sesuai dengan kebutuhan
  • Jangan lupa untuk selalu membawa tripod
  • Jangan ragu untuk menggunakan ISO tinggi seperti 400 bahkan lebih untuk jenis kamera DSLR
  • Menggunakan fasilitas continous shooter (untuk menangkap jumlah frame dalam sekian detik) untuk menangkap subyek.
  • Jika kamera pocket (Kamera saku) atau prosumer hindari ISO tinggi karena akan membuat noise (butiran grain) yang membuat foto akan terlihat kasar.

Perlengkapan :

  • Tripod
  • Buku Panduan + Binokular
  • Flash eksternal
  • Kostum warna gelap (hijau, hitam)
  • Kamuflase (bahan kelambu dengan warna gelap atau hijau loreng untuk menutupi tubuh dan peralatan si fotografer supaya tidak terlihat si subyek)

 

Teks dan Foto : Dedy Istanto/Gaia Indonesia

Latest Article

Social Links