Jenis burung satu ini dikenal pendiam, tidak banyak terbang untuk bergerak namun penuh kejutan. Cangak abu (Ardea cinerea) adalah salah satu jenis burung air yang lebih banyak menghabiskan waktunya di sekitar air seperti sungai, danau, rawa, dan muara. Penyebarannya cukup luas tidak hanya di Indonesia namun juga di Asia, Eropa dan juga Afrika.
Posturnya yang cukup besar membuatnya mampu berjalan di aliran air dangkal untuk mencari makanan berupa ikan, kepiting, bahkan jenis herpetofauna dan juga mamalia kecil. Tinggi tubuhnya mencapai sekitar 92 centimeter dengan warna tubuh didominasi warna abu dengan sedikit warna putih serta torehan warna hitam.
Berkharisma, burung ini termasuk jenis burung yang tidak banyak bergerak. Berdiri tegap, diam, namun memperhatikan sekitar. Langkah kecilnya dapat mendeteksi sumber makanan yang ditargetnya, tidak heran jika ikan didalam air dapat ditangkapnya dengan tepat.
Jenis burung ini banyak dijumpai di pesisir Jakarta. Habitat yang dipenuhi dengan ekosistem hutan mangrove menjadi rumah tinggal dan tempat untuk mencari makan. Meski soliter, jenis burung ini dapat beradaptasi dengan baik dengan jenis burung-burung air lainnya. Kondisi pesisir Jakarta yang juga penuh dengan sampah membuatnya dapat bertahan dengan sekitar. Tak jarang, terkadang Cangak abu harus mengais makanan dari tumpukan sisa-sisa sampah yang dibuang oleh manusia.
Teks dan Foto : Dedy Istanto/ Gaia Indonesia