GALLERY

Berkenalan Dengan Petani Tangguh Wanita Dari Desa Aik Berik

Petani-petani perempuan dari Desa Aik Berik, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat saat pergi ke ladang/kebun untuk merawat pohon yang ditanamnya dalam program rehabilitasi hutan di desanya

Jenis pohon yang ditanam sebagian besar adalah pohon buah, di antaranya durian dan alpukat

Biasanya mereka pergi ke kebun pada pagi hari dan pulang pada waktu salat Ashar tiba

Sahreni (44) petani perempuan yang ikut dalam program rehabilitasi hutan daerah aliran sungai (DAS) di Desa Aik Berik

Siti Aisah (29) selain sebagai ibu rumah tangga, Siti menyempatkan diri untuk pergi ke ladang/kebun untuk merawat pohon-pohonnya yang ditanamnya

Sahri (48) mengaku senang dengan adanya program rehabilitasi hutan karena bermanfaat bagi masyarakat

Ketiga petani perempuan ini turut terlibat dan mendukung program rehabilitasi hutan di desanya dengan harapan ke depan menjadi lebih baik

Mengunjungi desa yang satu ini menjadi tujuan perjalanan dalam rangka melihat secara langsung perkembangan program rehabilitasi hutan di daerah aliran sungai (DAS) di kawasan tersebut. Desa Aik Berik yang terletak di Kecamatan Batukilang Utara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ini salah satu desa yang hampir sebagian besar warganya adalah petani, termasuk petani perempuan.

Desa ini dipilih sebagai lokasi rehabilitasi karena untuk menjaga sumber air yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Penanaman pohon menjadi kegiatan yang dilakukan dengan harapan dapat membantu pemulihan hutan dengan banyaknya resapan juga bermanfaat secara ekonomi karena jenis pohon yang ditanam sebagian adalah jenis pohon buah.

Satu hal yang menarik dalam program rehabilitasi hutan ini adalah partisipasi masyarakat yang didalamnya terlibat juga perwakilan perempuan untuk ikut berperan dalam rangkaian proses kegiatan. Disela kesibukkannya sebagai ibu rumah tangga, perempuan-perempuan Desa Aik Berik memanfaatkan waktunya pergi ke ladan/kebun untuk merawat pohon-pohon yang ditanamnya.

“Biasanya kita pergi ke kebun mulai dari pagi hingga nanti waktu Ashar pulang. Di kebun membersihkan serta merawat pohon yang sudah ditanam,” ujar Siti Aisah (29). Dia menambahkan pergi ke kebun juga tidak setiap hari, karena sebagai ibu rumah tangga ada hal yang harus dikerjakan dahulu, seperti ngurus anak dan juga memasak, ujarnya.

Siti bersama dengan petani perempuan lainnya, Sahri (48) dan Sahreni (44) ikut serta dalam program rehabilitasi hutan di desanya dengan harapan desanya dapat memberikan banyak manfaat di masa yang akan datang

 

 

 

Teks dan Foto : Dedy Istanto/Gaia Indonesia

Ask Our Expert

Join hands with GAIA, your dedicated partner in Southeast Asia, to make a lasting impact on our planet. With our expert team and local insights, we help you meet your climate, biodiversity, and social goals efficiently and effectively.

Contact Form