GALLERY

Sepeda Kayu Buatan Dalam Negeri

Seorang pekerja membuat mal untuk desain frame yang terbuat dari lapisan kayu karet dan mahoni sebagai bahan utama untuk membuat kerangka sepeda.

Bahan yang didesain setelah itu dibentuk menjadi kerangka sepeda dengan bantuan alat potong dan serut

Lapisan kayu yang sudah berbentuk kerangka sepeda selanjutnya dibentuk sesuai dengan ukuran

Bentuk kerangka sepeda selanutnya dihaluskan sampai serat kayu terlihat

Untuk memastikan setiap sudut kerangka sepeda presisi maka pengukuran menjadi hal utama

Kerangka sepeda yang sudah rampung dibentuk untuk selanjutnya diproses dilapisi dengan cat kayu sehingga seratnyay akan terlihat

Terinspirasi saat berkunjung ke Afrika, Didi Diarsa Adiana (42) mencobanya di tanah air Indonesia. Berbekal dengan riset selama kurang lebih satu tahun, Didi menemukan bahan material yang cocok untuk berkreasi. Adalah sepeda berbahan material kayu dibuatnya dalam upaya memanfaatkan limbah kayu yang sudah tidak terpakai. Terbuat dari bahan lapisan kayu karet (Hevea brasiliensis) dan Mahoni (Meliaceae) sebagai bahan dasar untuk menjadikan kerangka (frame) sepeda.

Menurutnya, bahan lapisan kayu karet elastis dan tahan bila dilengkungkan mencapai 360 derajat. Dari awal itulah mengapa sepeda berbahan kayu akhirnya dia kreasikan dan sekarang sudah bisa dipromosikan ke berbagai tempat. Bahan kayu karet diperoleh dari sisa perkebunan yang ada di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Didi mengatakan, “kayu karet yang sudah tua dan tidak lagi produktif dari pada ditebang dan dibakar, maka diambil dan dikelola menjadi sesuatu yang baru, yaitu kerangka sepeda dari bahan kayu” ujarnya saat ditemui di rumahnya di Tapos, Depok, Jawa Barat, Sabtu (15/8).

Untuk pemasarannya sendiri, Didi mengatakan, saat ini hanya sebatas pemesanan atau by order. Karena belum dapat diproduksi secara massal, mengingat jumlah pekerja yang Didi punya hanya sedikit orang. Didi mengatakan, minimal satu hari proses pengerjaan untuk membuat kerangka sepeda. Harga yang ditawarkan juga bervariatif, melihat dari tingkat kesulitannya, dan asseoris yang digunakan, kisaran harganya dibandrol mulai dari 3.500.000 – 10 juga Rupiah.

Harapannya adalah, jika saat ini orang-orang banyak digandrungi oleh sepeda, dan masih sebatas “life style” atau gaya hidup, maka kehadiran sepeda berbahan kayu mengajak orang untuk bersepeda, demi menjaga kondisi lingkungan soal polusi udara, dan solusi dalam mengurangi angka kemacetan di jalanan ibu kota.

 

 

Foto dan Teks : Dedy Istanto/GAIA Indonesia

Ask Our Expert

Join hands with GAIA, your dedicated partner in Southeast Asia, to make a lasting impact on our planet. With our expert team and local insights, we help you meet your climate, biodiversity, and social goals efficiently and effectively.

Contact Form