NEWS

Asian Waterbird Cencus 2025: Jelajah Kekayaan Burung Air di Pantai Gumumae-Maluku

Mengapa Asian Waterbird Census Penting?

Setiap tahunnya ribuan burung air bermigrasi melintasi berbagai negara untuk mencari tempat beristirahat dan mencari makan. Asian Waterbird Census (AWC) menjadi kegiatan penting untuk memantau populasi burung air serta kondisi habitat mereka. Sejak tahun 2023 di Indonesia kegiatan survei ini diperpanjang hingga bulan February untuk memberikan kesempatan lebih luas dalam rangka mengumpulkan data yang lebih lengkap.

Tahun ini, saya bersama dengan rekan-rekan Gaia Indonesia melakukan pengamatan di Pantai Gumumae, sebuah pantai berpasir putih yang terletak di Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku. Pantai ini menjadi rumah bagi berbagai jenis burung air yang menarik, baik yang bermigrasi maupun yang menetap sepanjang tahun.

Hasil Pengamatan: Burung Air dan Non-Air

Selama pengamatan, kami menemukan 45 individu burung air dari 10 spesies serta 37 individu burung non-air dari 12 spesies. Berikut beberapa spesies yang berhasil kami jumpai:

Burung Air yang Diamati

  • Dara Laut Jambul (Thalasseus bergii) – 25 ekor
  • Dara Laut Kumis (Chlidonias hybrida) – 8 ekor
  • Gajahan Timur (Numenius madagascariensis) – 1 ekor (spesies langka)
  • Wili-wili Besar (Esacus magnirostris) – 2 ekor
  • Cerek Besar (Pluvialis squatarola) – 1 ekor

Burung Non-Air yang Diamati

  • Elang Tiram (Pandion haliaetus) – 1 ekor (pemangsa yang jarang terlihat)
  • Walet Sapi (Collocalia esculenta) – 6 ekor
  • Burung-madu Sriganti (Cinnyris jugularis) – 1 ekor
  • Perling Ungu (Aplonis metallica) – 4 ekor

 

Elang Tiram (Pandion haliaetus)

Spesies Langka yang Menjadi Sorotan

Dari hasil pengamatan, ada beberapa spesies yang cukup menarik perhatian:

  • Umukia Raja (Radjah radjah), bebek unik dengan warna kontras hitam-putih.
  • Gajahan Timur (Numenius madagascariensis), spesies migran yang populasinya semakin berkurang.
  • Wili-wili Besar (Esacus magnirostris), burung pantai dengan mata besar yang aktif di malam hari.
  • Cerek Besar (Pluvialis squatarola), burung pantai migran yang hanya terlihat dalam jumlah kecil.

Refleksi dan Harapan

Kegiatan AWC tahun 2025 di Pantai Gumumae memberi gambaran bahwa ekosistem pesisir di daerah ini masih mendukung kehidupan burung air. Namun, tantangan seperti perubahan lingkungan dan gangguan manusia tetap menjadi ancaman yang perlu diwaspadai.

Harapannya, data yang kami kumpulkan dapat membantu upaya konservasi burung air, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga habitat pesisir. Dengan semakin banyaknya orang yang terlibat dalam pemantauan burung, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang masih bisa menikmati keberagaman burung air di alam liar.

Gajahan timur (Numenius madagascariensis)
Umukia raja (Radjah radjah)
Wili Wili Besar (Esacus magnirostris)

 

 

 

Teks dan Foto : Ahmad Yasin Chumaedi/ Biodiversity Officer Gaia Indonesia

 

 

Ask Our Expert

Join hands with GAIA, your dedicated partner in Southeast Asia, to make a lasting impact on our planet. With our expert team and local insights, we help you meet your climate, biodiversity, and social goals efficiently and effectively.

Contact Form