Teluk Jakarta adalah bagian dari laut Jawa yang menjadi muara dari 13 sungai besar yang mengalir di wilayah kota Jakarta (Jakarta, 2023). Teluk ini menjadi habitat penting bagi berbagai jenis burung, khususnya jenis burung-burung air. Sebagai ekosistem penting setidaknya terdapat 25 jenis burung air tercatat di kawasan ini, termasuk beberapa jenis burung migrasi.
Beberapa tahun terakhir banyak temuan menarik dijumpai terhadap jenis burung yang ada di pesisir Jakarta, salah satunya adalah jenis Garganey atau dikenal sebagai Itik Jurai (Spatula querquedula). Jenis tersebut telah berhasil diidentifikasi dari hasil pengamatan burung yang telah dilaksanakan di teluk Jakarta beberapa waktu lalu.
Garganey: Jejak Langka di Indonesia
Itik Jurai adalah salah satu jenis burung air yang memiliki ukuran tubuh sedang dari keluarga Anatidae (bebek-bebekan). Pada jenis jantan dewasa memiliki penampilan khas dengan alis berwarna putih besar yang mencolok diatas kepalanya yang berwarna coklat gelap serta warna sayap abu-abu pucat terlihat jelas saat terbang. Kemudian untuk jenis betina cenderung lebih seragam dengan warna lebih lembut, namun dapat dibedakan dari pola kepala yang lebih kontras, alis pucat, garis mata gelap, dan tenggorokan putih bersih tanpa pola (Eaton, Balen, Brickle, & Rheindt, 2021).
Burung ini berkembang biak di berbagai wilayah Eurasia sebelum melakukan perjalanan migrasi ke selatan selama musim dingin berlangsung termasuk ke wilayah Asia Tenggara dan Indonesia. Menurut White & Bruce (1986), hingga tahun 1980-an, Garganey hanya tercatat di Danau Tempe, Sulawesi Selatan dengan populasi yang cukup besar, namun data dari media citizen science terbaru menunjukkan adanya 38 catatan Garganey di Indonesia hingga tahun 2025. Sebaran burung ini meliputi Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, sedangkan di pulau Jawa sendiri hanya ada lima catatan keberadaan spesies ini.
Momen Langka Garganey di Teluk Jakarta
Garganey pertama kali teramati pada tahun 2024 berjumlah lima individu. Temuan berikutnya teramati pada 4 Januari 2025 terdiri dari satu individu yang teridentifikasi oleh komunitas pengamat burung di lokasi yang sama. Burung ini sebelumnya menjadi temuan laporan yang terlihat pada 1 Januari 2025, kemungkinan besar jenis tersebut merupakan individu yang sama.
Berdasarkan hasil pengamatan jenis burung tersebut terlihat berada ditumpukan sampah untuk mencari makan. Burung ini terlihat bercampur dengan kawanan Itik Benjut yang menjadi salah satu jenis burung air penghuni pesisir Jakarta. Keberadaan Garganey di Teluk Jakarta tidak hanya sekedar menambah data keanekaragaman hayati di Jakarta, namun juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ekosistem pesisir laut untuk mendukung kehidupan berbagai jenis burung-burung Jakarta dan juga burung migrasi langka.
Teks dan Foto : Yasin Chumaedi/ Gaia Indonesia
Referensi :
Eaton, J. A., Balen, B. v., Brickle, N. W., & Rheindt, F. E. (2021). Birds of the Indonesia Archipelago. Barcelona: Lynx Edicions.
Jakarta, D. L. (2023). Profil Keanekaragaman Hayati Provinsi DKI Jakarta. Jakarta.
White, C., & Bruce, M. (1986). The birds of Wallacea ; Sulawesi, the Moluccas & lesser Sunda Islands, Indonesia. Wageningen University and Research Library catalog.