Tahun 1990 hingga sekarang, setidaknya ada 130 jenis primata di dunia yang baru dikenalkan kepada ilmu pengetahuan. Hal ini menjadikan dunia yang kita huni juga merupakan rumah bagi sebanyak 719 jenis dan subjenis primata yang masih hidup saat ini. Meski demikian, tekanan hilangnya habitat, perburuan, perubahan iklim, dan aktivitas antropogenik lainnya membuat 64% dari total jenis dan subjenis tadi terancam bahkan berpotensi punah seiring waktu.
Dilansir dari Mamalia Diversity Database terbaru, Indonesia sebagai negara megabiodiversitas setidaknya memiliki sekitar 793 jenis mamalia atau setara 11,7% dari mamalia di seluruh dunia, sedangkan jumlah primata Indonesia sebanyak 66 jenis yang mencakup 12,8% dari primata di dunia. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018 menyebutkan sebanyak 37 jenis primata di antaranya masuk dalam daftar satwa yang dilindungi oleh negara.
Sementara itu lembaga konservasi dunia International Union for Conservation of International (IUCN) yang mengevaluasi tingkat resiko kepunahan suatu jenis secara global juga memiliki peran penting. Hasil evaluasi dan penilaian tersebut dikenal dengan IUCN Red List of Threatened Species, mengelompokkannya dalam spektrum dari Least Concern (Resiko Rendah) hingga Extinct (Penuh). Kategorisasi ini berdasarkan berbagai kriteria seperti tren populasi, kualitas habitat, sebaran geografis, dan ancaman atas kesintasan jenis tersebut.
Tabel 1. Primata Indonesia yang masuk daftar 25 Primata Paling Terancam di Dunia sepanjang edisi laporan IUCN
Berdasarkan laman basis data IUCN Red List, dari 66 jenis primata Indonesia, 12 jenis dinilai Critically Endangered (Kritis), 25 jenis termasuk Endangered (Genting), 26 jenis tergolong Vulnarable (Rentan), 1 jenis sebagai Near Threatened (Hampir Terancam), dan 2 jenis masih Data Deficient (Informasi Kurang). IUCN menerbitkan publikasi terbaru berjudul Primates in Peril: The World’s 25 Most Endangered Primates dan publikasi dua tahunan tersebut mengulas 25 primata paling terancam di dunia, yang telah terbit secara rutin sejak 25 tahun yang lalu.
Sebanyak 67 jenis primata di dunia telah masuk daftar ini dan 13 di antaranya merupakan primata yang tersebar di Indonesia. Bahkan, 2 sampai dengan 4 jenis primata Indonesia selalu masuk dalam daftar tersebut setiap edisinya. Pada edisi terbaru, terdapat empat jenis primata Indonesia yang tercantum dalam daftar, yaitu Tarsius Sangir (Tarsius sangirensis), Lutung Kelasi (Presbytis chrysomelas), Simakobu (Simias concolor), dan Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).
Gambar 1. Ilustrasi Tarsius Sangir, Simakobu, Lutung Kelasi, dan Orangutan Tapanuli (©Stephen D. Nash)
Tarsius Sangir merupakan primata unik nokturnal karnivora yang endemik pulau Sangihe seluas hanya 547 km2 dengan gunung api yang aktif. Lutung Kelasi terbilang primata endemik dengan kantung-kantung populasinya diketahui terpisah-pisah di sudut barat laut Pulau Kalimantan. Simakobu mewakili 6 jenis primata endemik Kepulauan Mentawai dan masih diburu oleh masyarakat lokal untuk dikonsumsi. Orangutan Tapanuli menjadi kera besar endemik Sumatera paling baru dideskripsi namun populasinya di bawah 800 individu.
Tingginya jumlah primata Indonesia yang terancam punah menandakan pentingnya upaya konservasi yang lebih serius dan terpadu. Perlindungan habitat, penegakan hukum, dan penyadartahuan kepada publik menjadi langkah krusial untuk mencegah kepunahan. Konservasi primata tak hanya menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga keseimbangan ekosistem yang mendukung kehidupan manusia.
Farhan Adyn/ Sustainable Commodities Officer Gaia Indonesia
Referensi
IUCN. (2025). The IUCN Red List of Threatened Species, Version 2025-1. Retrieved from https://www.iucnredlist.org
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2018). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa. Retrieved from https://peraturan.go.id
Mammal Diversity Database. (2025). Mammal Diversity Database (Version 2.0) [Data set]. Zenodo. Retrieved from https://doi.org/10.5281/zenodo.15007505
Mittermeier, R., Reuter, K., Rylands, A., Ang, A., Jerusalinsky, L., Nash, S., . . . Humle, T. (Eds.). (2024). Primates in Peril: The World’s 25 Most Endangered Primates 2023–2025. Washington, DC: IUCN SSC Primate Specialist Group, International Primatological Society, Re:wild.
Referensi
https://www.mammaldiversity.org/
https://www.iucnredlist.org/search?permalink=e8b1e174-23a5-43b0-9147-aed9513b8281